Gambaran Hidup Michael Schumacher
| Home | Nomor Satu | Tifosi Monza | Bolakaki | Fiat 500 | Foto Jody Sheckter | Sepotong Keju Swiss | Celengan Piggy | Tongkat Kruk | Satu Set Bidak Catur | Kecelakaan Spa '96 | Sampanye | Spaghetti | Jean Todt, Direktur Sport Ferarri | Flavio Briatore, mantan bosnya di Benetton | Helm Ayrton Senna | Daun Semanggi Berhelai Empat | Contact Me
Nomor Satu

Nomor Satu.jpg

Tak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan perasaan saat Anda berhasil jadi juara.

Sudah lama betul! seru Michael spontan, saat melihat bentuk angka satu di halaman tengah buku.

Saya ingat memakai nomor tersebut di Ferarri pertama saya saat baru pindah dari Benetton, setelah jadi juara dunia di sana. Dan saya masih ingat beberapa komentar yang tak enak waktu itu. Namun, sekarang kami akan menempel the real number one di mobil merah. Seperti mimpi yang jadi kenyataan. Tak ada kata-kata yang cukup untuk menggambarkan perasaan saat mencapai cita-cita yang Anda perjuangkan selama ini. Jantung berdebar hingga sakit perut, lega, gembira, semuanya. Namun tetap tak bisa mewakili emosi yang Anda rasakan ketika menyadarinya, inilah saatnya, Anda menang! Koleksi kosa kata saya tak cukup menggambarkan semua itu!

Banyak petinggi F1 meramal, musim balap kali ini akan direbut oleh pembalap terbaik dunia. Setujukah Michael?

Dia mengerutkan bibirnya, namun akhirnya setuju. Kayaknya saya bisa bilang dari sekarang, ucapnya tersenyum. Mungkin kedengarannya aneh atau terlalu sombong. Tapi di sisi lain, saya selalu berucap pada diri sendiri, bahwa di suatu tempat, pasti ada seseorang yang jauh lebih berbakat dibanding saya. Hanya, ia tak punya kesempatan untuk menunjukkannya.

Dan ia siap, katanya, saat orang tersebut muncul di paddock. saya tahu itu akan terjadi, ujar Michael. Hal seperti itu tak bisa dihindari dan jika saat itu tiba, mental saya sudah siap.