Michael Schumacher
| Home | Anak Ajaib | Lahirnya Seorang Michael | Awal Perjalanan | Figur Schumi | Gambaran Hidup | Tokoh di Balik Layar | Schumi di mata Jean Todt | Sang Manajer | Skill Balap | Para Gladiator! | Riwayat Hidup | Ayo Bertanya! | Michael Schumacher Collection | Contact Me
Sang Manajer

Inilah Willi Weber, sang "pencetak" Michael Schumacher.

schu-24.jpg

'Tak ada seorang pun selain Willi yang boleh menenteng barang-barang milik Schumi'

logo-f1-racing-magazine.jpg

Teks: Peter Windsor/F1 Racing Magazine
Foto: Rip/F1 Racing Magazine
--------

Ulasan selengkapnya, baca di bawah:

SANG MANAJER

Willi Weber selalu ditakdirkan untuk berkerjasama dengan orang seperti Michael Schumacher. Keduanya kompak: Michael si kokpit mobil balap, Willi mengurus semua soal komersialnya.

Yang paling menakjubkan, pasangan ini telah lolos dari ujian paling berat. Di satu sisi, Willi telah bersama Schumi sejak ia berkarir di gokart dan balapan Formula 3, dan selalu siap menyediakan dana saat Schumi betul-betul memerlukannya. Di sisi lain, Schumi tetap setia dan jujur kepada Willi, meski kini rekening banknya sudah menggunung. Padahal, kebanyakan atlet sukses seperti Schumi, selalu mendepak manajernya ketika uang mereka telah melimpah, dan sang manajer mulai bertingkah.

Kesuksesan Michael Schumacher memang didukung oleh etika dan kejujurannya. Dia bisa saja menyerahkan pengelolaan karirnya kepada IMG (International Management Group) atau perusahaan-perusahaan lain yang mengelola karir para atlit top dunia di awal 90-an. Toh saat itu, IMG tengah berkibar di arena F1. Pada masa itu, IMG sudah menjadi manajer bagi Ayrton Senna, Johnny Herbert, dan seorang 'young Scotsman' bernama David Coulthard. Saai itu, IMG mendekati Schumi melalui Jochen Neerpasch, bekas pembalap sportscar yang banting setir jadi promotor balap. Pada 1991, Neerpasch menasehati Schumi dan Willi agar tak membalap untuk Jordan pada 1992, karena "mereka akan menggunakan mesin Peugeot".

Selanjutnya, Neerpasch menyarankan agar Schumi meneken kontrak dengan IMG. Saat itu, Willi memang masih sekedar panasehat dan sahabat Schumi, belum resmi menjadi manajernya.

Memang, Schumi lalu meneken kontrak dengan IMG. Tapi, dengan syarat-syarat yang disusun Willi. Willi tetap menjadi orang terpenting dalam karir Schumi. Dikabarkan, ia mendapat 20% dari penghasilan Schumi, sementara IMG bekerja keras mencari sponsor, mengatur masalah keuangan, sekaligus menjadi pengacara Schumi.

Indikasi awal dari sukses pasangan Willi-Schumi ini mulai terlihat saat 'testing' di Afrika Selatan pada awal 1992. Tim Wright, orang IMG yang ditugaskan mengurus Schumi, telah bekerja mati-matian selama musim dingin untuk mendapatkan dana bagi Schumi. Saat itu, Schumi bahkan belum punya sponsor untuk sepatu balapnya. Lalu tiba-tiba Wright muncul dengan kontrak yang amat menguntungkan dari produsen alat-alat olahraga Jepang. Mizuno. Wajah Schumi langsung cerah saat melihat Wright menenteng sepatu baru ke trek sirkuit Kyalami. Kegembiraannya makin meluap karena sepatu baru ternyata pas di kakinya.

Namun, Willi tampak kurang suka dan menolak sepatu itu. Bukan karena kontrak dengan Mizuno tak masuk akal, tapi karena Willi merasa tindakan Wright sudah keluar dari isi kontrak dengan IMG. Tak ada orang lain kecuali Willi yang boleh datang ke lintasan balap untuk membawa barang-barang milik Schumi. Schumi adalah miliknya, hasil kreasinya. Dan Michael, tanpa berkedip, patuh pada Willi. Begitulah hubungan mereka.

Sejak saat itu, kontrak dengan IMG terus diperjelas dan diperbaharui. Wright pun sukses menggaet banyak uang dari Stasiun TV Jerman, RTL, untuk mensponsori Michael. Imbalannya, RTL mendapat prioritas untuk mewawancarai Schumi saat balapan (dan 'deal' ini masih berlangsung hingga kini). Sementara kini, stasiun TV Inggris, ITV, membayar jutaan pounds Cuma buat sekedar "ngobrol" dengan Jenson Button. Selanjutnya, IMG juga sukses membantu Schumi dalam proses negosiasinya dengan Willi (Schumi berhasil menurunkan honor Willi, dari 20% menjadi hanya 10%) dari total penghasilan Schumi). Untuk sesaat, bos IMG Eropa Ian Todd, yakin bisa dengan mudah mendepak Willi yang terlihat naif, dan mengambil-alih seluruh manajemen karir Schumi dari tangannya, seperti yang pernah mereka lakukan di masa jaya Jackie Stewart.

Tapi, kemudian, segalanya berubah. Ayrton Senna tewas dan David Coulthard menghentikan kontraknya dengan IMG. Peluang terakhir IMG untuk mengambil porsi terbesar dari "kue uang" di F1 ikut pula melayang. Dan disitulah Willi berperan.

Kini, IMG masih "dipekerjakan" oleh Schumi (dan bukan oleh Willi!) untuk mengurus pajak dan investasi pribadinya. Sebaliknya, seluruh karir balapan Schumi sudah dikelola penuh oleh Willi, termasuk bisnis 'merchandise' Michael Schumacher Collection (MSC).

Bisnis yang terakhir itu tak terlihat seperti bisnis 'blue-chip', apalagi berkesan multi-nasional. Tak ada kesan eksklusif pada brosur-brosur MSC. Sebaliknya malah seperti kumpulan barang antik yang dijual kepada penawar tertinggi, ketimbang kontrak-kontrak jangka panjang yang bisa mendukung citra Schumi.

Anda pasti mengira, cara Schumi menjalankan bisnis 'merchandise' itu telah merendahkan derajatnya sebagai atlet kelas dunia. Di depan topi merah Schumi malah terpajang logo "Deutsche Vermogens-beratung", bukan merek-merek lain yang lebih dikenal di dunia. Apa Anda tahu produk apa yang dihasilkan logo itu? Atau, yang paling gampang, apakah Anda bisa mengucapkan tulisan itu dengan pas?

Tentu saja, di mata Schumi dan Willi Weber, itu bukanlah soal besar. Schumi telah menghasilkan banyak uang dan akan terus bertambah- dari kontrak-kontrak jangka pendek semacam itu. Sehingga, kini, Schumi tak usah pusing memikirkan uang pensiunnya.

So, logo perusahaan keuangan dan asuransi yang susah diucapkan itu kini "nangkring" di depan topi Schumi. Di kedua sisi topi, ada logo Ferrari/Marlboro, yang makin meningkatkan kekuatan dan kemampuan kombinasi Schumi/Weber. Tak banyak pembalap lain yang bisa menaruh emblem sponsor pribadinya berdampingan dengan logo timnya di ptoduk-produk 'merchandise' mereka. Dan kalau bukan Willi yang jadi manajer Schumi, hampir pasti Ferrari akan menolak logonya disandingkan dengan logo perusahaan keuangan Jerman tadi. Maklum, selama ini, nama dan popularitas Ferrari diproteksi dengan ketat oleh divisi 'merchandise' mereka sendiri.

Tapi, Michael dan Willi 'did the deal'. Mereka mendapat pengecualian dari Ferrari. Schumi dan Willi memang amat pintar melihat peluang. Sebelum juara dunia 1999 diketahui, misalnya, Schumi menambah gambar kotak-kotak hitam-putih di kedua sisi helmnya. Kalau saja dia menang saat itu, beberapa logo baru pasti sudah menggantikan kotak-kotak hitam-putih tadi.

Lalu, mungkinkah Schumi 'cabut' dari Ferrari untuk pindah, misalnya saja, ke McLaren? Infrastruktur 'merchandising' Ferrari-Schumacher telah terbentuk dan berjalan baik; sebaliknya, McLaren-Mercedes belum tentu mau memberi kelonggaran dalam hal 'merchandise', seperti yang diberikan Ferrari kepada Schumi. Hak 'merchandising' memang tidak menyebabkan perpindahan seorang pembalap. Tapi, tetap jadi salah satu faktor. Dan jika melihat 'merchandising' sebagai sebuah faktor, tampaknya Schumi akan terus bertahan di Tim Merah tersebut.

Seperti gaya mengemudinya, manajemen Michael Schumacher juga konsisten, tepat dan efektif. Dan jangan terkecoh dengan gaya hidup Willi yang gemerlepan. Dia tetap tahu siapa yang sebenarnya jadi bos.