Gambaran Hidup Michael Schumacher
| Home | Nomor Satu | Tifosi Monza | Bolakaki | Fiat 500 | Foto Jody Sheckter | Sepotong Keju Swiss | Celengan Piggy | Tongkat Kruk | Satu Set Bidak Catur | Kecelakaan Spa '96 | Sampanye | Spaghetti | Jean Todt, Direktur Sport Ferarri | Flavio Briatore, mantan bosnya di Benetton | Helm Ayrton Senna | Daun Semanggi Berhelai Empat | Contact Me
Tongkat Kruk

Nomor Satu.jpg

"Saya tak suka apa yang digambarkan foto ini. Saya benci kala sakit, baik cuma flu atau serius seperti saat kaki saya patah di 1999. Ini mimpi buruk setiap atlet! Tak bisa lari, tak bisa melakukan hal-hal yang Anda inginkan. Pedih rasanya membayangkan saat-saat penyembuhan waktu itu.

Dan yang terburuk, saya masih belum pulih benar dari kecelakaan itu. Begitu saya main bola, lutut saya meradang. Pin terakhir di kaki baru dilepas musim dingin lalu. Dua hari usai operasi, barulah saya bisa berjalan tanpa tongkat dan saya mulai berlatih kembali ketika Natal. Semuanya kembali normal begitu cepat dan saya tak perlu khawatir untuk 2001. Saya bakal siap menghadapinya."

Menyinggung Silverstone, membuatnya berkesempatan untuk menjelaskan mengapa ia kembali berlaga di Malaysia pada tahun yang sama. "Anda pikir, apa, sih, yang bisa memaksa saya kembali memegang mobii? Sori deh, tapi beberapa rekan Anda menulis tanpa miku, sebelum mereka mengecek faktanya. Hasilnya? Bullshit semua. Jika ada orang-orang yang suka dengan kebohongan, biar saja. Tapi yang mereka tulis itu bukan jurnalisme."