"TIGA SAKSI KUNCI" Galeri Ferari, Maranello. Hanya beberapa ratus meter dari Gestione Sportiva, tempat
kelahiran semua mobil Formula-1 Ferrari. Ross Brawn dan Rory Byrne, direktur teknik dan pimpinan desain tim Scuderia, singgah
sejenak di tempat bersejarah itu. Di sebelah kanan ada rekonstruksi kantor Enzo Ferarri. Di sebelah kiri, terpajang prototipe
IndyCar, beberapa arsip foto yang telah menguning dan beberapa surat dengan tulisan tangan sang Commendatore. Mereka
menunggu Paolo Martinelli, direktur bagian mesin, yang saat itu sedang meeting. Baru kali ini mereka punya waktu untuk meninggalkan
meja desain. Selama empat musim balap di ferarri, mereka belum pernah punya waktu untuk menengok galeri di lantai pertama
ini. Byrne membicarakan beberapa gambar Ferarri yang kami muat, lalu menjelaskan rinci mengenai posisi unit tim ini
di F1. Sebuah tim bisa berhasil jika mendesain sasis dan mesin sendiri, ujarnya. Memang kendala di organisasinya menjadi lebih
besar, namun ada jalinan kuat antara dua bagian itu. Kami tinggal pergi ke seberang sana untuk mencari tahu!. Matanya
tertumbuk pada foto-foto F1-2000, mobil yang akhirnya membawa Schumi merebut gelar juara yang telah lama dinanti awak Maranello.
Sejauh ini, F1-2000 adalah mobil Favorit saya, komentarnya. Rekor yang dicapainya luarbiasa 10 kali menang bukan prestasi
kecil! Dan meski keindahan mobil tak berpengaruh pada performa, menurut saya, mobil ini sangat indah. Martinelli
bergegas menghampiri dua rekannya, dan meminta maaf karena terlambat. Keluar senyum sopan tanda maklum. Mereka terlihat sangat
memahami satu sama lain. Nah, inilah mereka, tiga bapak dari F1-2000, meluangkan waktu hanya untuk kami. Anda beruntung. Pertemuan
untuk wawancara majalah seperti ini sama jarangnya dengan gerhana matahari!, canda satu orang dalam Ferarri. Tujuannya? Untuk
membicarakan pembalap hebat yang mempertahankan kerja ketiga engineer luarbiasa yang mendukungnya, Michael Schumacher.
Tak diragukan lagi, Michael merupakan pembalap terbaik, dan saya sangat beruntung bisa kerjasama dengannya, ucap Brawn
memulai. Kekuatan terletak pada komitmen totalnya terhadap tim. Dia selalu menunjukkan solidaritas, saat menghadapi masalah,
dan mampu memotivasi seluruh anggota tim, disaat senang dan susah. Ini skill terpenting. Hasilnya, setiap orang ingin melakukan
yang terbaik. Seluruh tingkatan di Ferarri mencurahkan perhatian padanya. Yang dua lagi mengangguk setuju. Singkatnya,
ia memang tak setiap saat bisa menghadapi kami, namun ia selalu ingin agar masalah selesai secepat mungkin, lanjut sang direktur
teknik. sejauh ini, saat menjajal mobil baru, misalnya, ia selalu merusaha memperoleh informasi lengkap dan memberi semangat
pada kami. Kami merasa ia sangat concern pada hal-hal begini. Ini memberi kami motivasi ekstra. Byrne, yang merupakan
kolega Brawn di Benetton antara 1992 hingga 1996, baru saja menyelesaikan desain mobil Ferarri berikut. Apakah mobilnya didesain
sesuai ukuran Schumi? Tidak, saat tahap konsep, yang pertama dan utama kami lakukan adalah mencoba mendesain mobil yang sekompetitif
mungkin, jelasnya. Kemudian, setying-an akan disesuaikan dengan style mengemudi pembalap. Yang terpenting saat mendesain mobil
baru adalah, memahami titik-titik lemah mobil pendahulunya. Dan Michael sangat bagus dalam hal ini. Ia membantu kami menjelaskan
area-area yang harus diperbaiki, memilah yang sudah bagus dengan mesti di perbaiki. Ia juga selalu punya banyak ide untuk
mengembangkannya. Tiap kesempatan, ia mengagumi sisi tekniknya, senang untuk memahami, agar bisa mengendalikan. Ini sangat
menolong para engineer. Dedikasi total dan kemauannya untuk melibatkan diri merupakan dua dari sekian banyak karakter
baik juara dunia tersebut. Michael ingin sangat dekat dengan kami dan memahami tiap keputusan yang kami buat, papar Brawn.
Beberapa tim (McLaren, misalnya) menjaga jarak dengan pembalapnya demi melindungi mereka dari tekanan yang terjadi selama
musim balapan. Tapi, kami tak seperti itu. Michael ingin terlibat penuh. Ia senang melakukannya dan hal itu merupakan kekuatan
besar. Di balik semua itu, terdapat kenyataan bahwa Schumi tahu apa yang diinginkannya. Ia juga paham bagaimana memberi
feedback dengan merespon jelas saat menilai soal mesin. Feeling-nya tentang mobil sangat menolong kami, aku Martinelli. Ia
mampu menggambarkan secara tepat, tingkah laku mesin di tiap titik sirkuit. Ia pun bisa menempatkan prioritasnya dan tak rewel
minta didahulukan. Kami banyak ngobrol, dan advisnya membantu kami. Begitu pula dengan ide-ide teknis untuk jangka panjang
dan pendek. Kalau begitu, kemampuan Michael yang mana dianggap terbaik?. Kemampuan menemukan keterbatan mesin dan
respon instant-nya, ujar Martinelli. Pendapat ini diakui Byrne. Yang mengagumkan adalah kemampuannya memperoleh banyak informasi
tentang mobil. Hanya dalam beberapa lap, ia bisa memberi petunjuk, termasuk masalah kecepatan, ucap sang pimpinan desain.
Bagi engineer seperti saya, kemampuannya ideal. Saya langsung tahu kemampuan mobil baru saya. Dia selalu memulainya
dengan menggambarkan performa mobil secara amat detil, tambah Brawn. Lalu membiarkan kami menganalisa alasannya, kenapa masalah
itu timbul. Setelah itu, ia ikut mendiskusikan dengan kami, memberi usul mengatasi masalahnya. Salah besar jika seorang pembalap
hanya datang ke pit dan langsung minta setting-an ini-itu. Michael tak menerima semuanya begitu saja. Ia paham betul masalah
yang terjadi pada mobilnya, meski tak bisa menjelaskan secara persis kerja geometri suspensi. Kami belum menyinggung
kemampuan mengemudi Michael. Brawn-lah yang pertama mengutarakannya. Sulit untuk mengatakan di titik mana kemampuan mengemudi
Michael berubah. Tak diragukan lagi, ia semakin baik. Namun, batas sejauh mana perbaikannya sangat kecil saat ini. Jadi saya
tak bisa memberitahu dengan tepat dimana kemajuannya beberapa bulan terakhir ini. Di tahun-tahun pertama, kemajuannya meningkat
amat pesat. Ia dewasa secara cepat di Benetton dan terus mengasah bakatnya di Ferarri. Namun, speed bukanlah segalanya.
Konsistensi adalah kunci selanjutnya untuk sukses. Michael tak hanya sangat cepat di satu lap, ia mampu menjaga ritmenya,
komentar Brawn. Keuntungannya, kecepatannya tak mengendur, hingga saya bisa mereka-reka strategi dan beresiko untuk langkah
berikut. Jumlah kesalahan yang ia buat pun kecil, sekalipun sedang ngebut. Hasilnya, ia bisa menang seperti yang diharapkannya,
walau sesekali mencuri kesempatan milik orang lain. Ia tak mau melewatkan satu kesempatan pun. Meski mobil tak merespon
sesuai dengan gaya mengemudinya, ia tahu bagaimana memperoleh hasil terbaik dari kondisi tersebut, tambah Martinelli. Ia bisa
beradaptasi. Di GP Brasil 2000, ia sempat bermasalah dengan mesin dan finis dengan menggunakan jalur khusus. Atau di Spa 1998,
ia berhasil mencapai garasi dengan kecepatan mengagumkan, padahal rodanya tinggal tiga!. Byrne berucap, Yang jelas,
Michael menyukai testing. setting-an tepat hingga ukuran milimeter untuk memperoleh apa yang ia inginkan dengan tepat. Ia
tak menyinggung aksi Schumi di dalam kokpit. Ternyata pernyataan ketiga pria ini tak mengejutkan. Kesimpulannya,
respek. Juga dedikasi. Menariknya, komentar pertama dari ketiga engineer ini terhadap Michael sama. Bukan faktor kecepatan
maupun kemampuan teknis. Tapi kekuatan karakter Michael-lah yang utama. Padahal cara pembalap berkebangsaan Jerman ini berhubungan
dengan timnya dan dukungannya untuk mereka terlihat sama dengan apa yang dilakukan 10 tim lainnya. Di situlah rahasia Michael.
Kata-kata terakhir keluar dari mulut Brawn. Ia menunjuk pada sisi manusiawi pembalapnya. kami semua punya keluarga
sendiri dan tak sering dan tak sering berhubungan di luar balapan. Tapi hubungan kami sangat menyenangkan, ujarnya. Kami berteman
akrab. Jika saya memintanya melakukan sesuatu untuk saya, ia pasti melakukannya. Dan perbuatannya tulus. Hal yang sama berlaku
untuk ke-60 anggota tim Scuderia Ferarri di tiap GP. Jika ia tak seperti itu, kami malah kaget, ucapnya tersenyum. Jelas sebuah
pujian bagi Michael.
|