Perseteruan klasik antara rival sekelas adalah segalanya dalam olahraga. Michael Schumacher versus Mika Hakkinen adalah contohnya.
"Itulah salah satu yang saya lihat paling menarik dalam Formula 1 aroma persaingan seperti itu. 'You Know', selalu ada
dua pembalap yang saling berjibaku, berhadapan, suatu persaingan sejati. Saat ini, itu terjadi antara Michael (Schumacher)
dan Mika (Hakkinen)". Kalimat tersebut diucapkan Damon Hill, "gladiator" yang sempat bersaing dengan
Schumi, juga seorang yang pernah berada di sirkuit, balapan, dan sempat menyandang gelar. Tentu saja Damon tak salah.
Seandainya, taruhlah Anda merasa beberapa musim terakhir ini begitu-begitu saja, Michael Schumacher is 'The Worlds Best Driver',
dan Mika 'is the next best'. Sebetulnya, di atas satu lap, Mika lebih cepat dibanding Schumi. Tapi lupakan ucapan itu. Coba
dengarkan ucapan komentator TV andal ini. "Michael mungkin lebih baik di antara mereka berdua", ucap komentator
ITV Martin Brundle, "tapi Mika jelas lebih cepat". Itu berarti, bedanya Cuma sejentikan jari, seperseribu
detik, Mika pembalap tercepat selama ini orang juga pernah melihat Mika merebut pole setelah menyalip dari samping. Berdiri
di sisi luar tikungan Mobilkom sirkuit A1-Ring Musim 2000, saya merasa Mika betul-betul cepat. Begitu ia melintas, saya menoleh
ke arah beberapa marshal dan fotografer yang juga menyaksikan langsung aksi spektakuler yang lalu tersenyum. Senyuman itu
garing, dan wajah mereka juga menunjukkan kegelisahan yang sama. Dan, Schumi jelas sama bagusnya. Schumi versus Mika.
Itulah gladiator hari ini seperti Clark vs Stewart, Hunt vs Lauda, Senna vs Prost. Jadi, nikmati saja pertempuran mereka selagi
masih ada waktu.
|