"Saya tak suka apa yang digambarkan foto ini. Saya benci kala sakit, baik cuma flu atau serius seperti saat kaki saya
patah di 1999. Ini mimpi buruk setiap atlet! Tak bisa lari, tak bisa melakukan hal-hal yang Anda inginkan. Pedih rasanya membayangkan
saat-saat penyembuhan waktu itu. Dan yang terburuk, saya masih belum pulih benar dari kecelakaan itu. Begitu saya
main bola, lutut saya meradang. Pin terakhir di kaki baru dilepas musim dingin lalu. Dua hari usai operasi, barulah saya bisa
berjalan tanpa tongkat dan saya mulai berlatih kembali ketika Natal. Semuanya kembali normal begitu cepat dan saya tak perlu
khawatir untuk 2001. Saya bakal siap menghadapinya." Menyinggung Silverstone, membuatnya berkesempatan untuk
menjelaskan mengapa ia kembali berlaga di Malaysia pada tahun yang sama. "Anda pikir, apa, sih, yang bisa memaksa saya
kembali memegang mobii? Sori deh, tapi beberapa rekan Anda menulis tanpa miku, sebelum mereka mengecek faktanya. Hasilnya?
Bullshit semua. Jika ada orang-orang yang suka dengan kebohongan, biar saja. Tapi yang mereka tulis itu bukan jurnalisme."
|