Gambaran Hidup Michael Schumacher
| Home | Nomor Satu | Tifosi Monza | Bolakaki | Fiat 500 | Foto Jody Sheckter | Sepotong Keju Swiss | Celengan Piggy | Tongkat Kruk | Satu Set Bidak Catur | Kecelakaan Spa '96 | Sampanye | Spaghetti | Jean Todt, Direktur Sport Ferarri | Flavio Briatore, mantan bosnya di Benetton | Helm Ayrton Senna | Daun Semanggi Berhelai Empat | Contact Me
Kecelakaan Spa '96

'YANG BIKIN KHAWATIR, SAYA TAK MENEMUKAN PENJELASAN SOAL KECELAKAAN INI'

Nomor Satu.jpg

"Spa'96," ujar Michael cepat.
Benarkah ia mematahkan setir F310 dengan lututnya saat tabrakan?"
Benar. Mana ya, bekas lukanya?" Lalu, menunduk sambil memeriksa lutut kanannya. "Bukan yang ini, yang itu juga bukan. Banyak banget, sih. Nah, ini dia!" la menunjuk ke bekas luka kecil berukuran 5-7 senti. "Ini tanda mata dari Spa. Jelek, ya."

Namun kecelakaan tersebut tak banyak berpenganuh. "Ini kan bagian dan balapan, itu pun tak sering, kok," jawabnya, "Tapi yang bikin khawatir, saya tak menemukan penjelasan logis atau teknis soal kecelakaan ini.

Dalam konteks ini, Imola 1995 merupakan kenangan terbunuk. Saya nabrak dan tak tahu sebabnya. Saya tak melewati batas kecepatan, saya mengambil jalur biasa, tapi malah lari dan nabrak. Sesudahnya, kami tak menemukan penjelasan apapun. I hate that."

Apakah ia mengubah cara balapannya sejak Silverstone 1999? "Tidak. Saat membalap, ya balapan. Di Suzuka, misalnya, ketika perebutan juara, sedetik pun saya tak sempat kepikiran hal itu. Selama ini, saya lurus-lunus saja, kok."